Dewan Pengurus Wilayah Hidayatullah Papua Barat bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, menggelar kegiatan training standarisasi baca Al-Qur’an angkatan I yang dilaksanakan mulai tanggal 15 hingga 22 April 2021 di Pesantren Hidayatullah Teluk Bintuni.
Dalam kegiatan ini menghadirkan trainer Gerakan Dakwah Mengajar Belajar Al-Qur’an (Grand MBA) Pusat Ust Muhdi Muhammad dan 3 orang instruktur dari DPW Hidayatullah Papua Barat.
Sekretaris DPW Hidayatullah Papua Barat Miftahuddin, S.H.I menyampaikan kegiatan pendidikan Al Qur’an ini adalah program yang digagas oleh Hidayatullah melalui Departemen Dakwah Wilayah Papua Barat yang pada helatan perdana ini bekerjasama dengan MUI Teluk Bintuni.
“Kita akan menggelar juga di kabupaten dan kota, termasuk, yang memungkinkan dijangkau, ke distrik-distrik yang ada di Papua Barat ini. Insya Allah setelah Ramadhan ini digelar juga di Manokwari,” kata Miftahuddin dalam keterangannya, Kamis (22/4/2021).
Dia mengatakan, kegiatan pembinaan keumatan dengan bekerjasama dengan MUI ini bukan yang pertama digelar. Sebelum-sebelumnya, berbagai program juga disinergikan dengan berbagai elemen umat dan masyarakat.
“Program dakwah tidak bisa berjalan ketika dilakukan secara sendiri-sendiri, terutama dalam mengajarkan Al-Qur’an. Umat Islam perlu terus kita ajak bersama sama untuk dekat dengan Al Qur’an,” imbuhnya.
Miftahuddin mengutarakan, negara Indonesia yang penduduknya mayoritas Islam namun tingkat kemampuan membaca dan pemahaman terhadap Al-Qur’an masih rendah. Dengan latar belakang inilah, kata dia, Hidayatullah secara nasional menurunkan program Grand MBA ke wilayah dan dilaksanakan di kabupaten kota yang ada di wilayah masing-masing terutama Papua Barat.
“Semoga kedepannya tidak hanya Teluk Bintuni, namun semua kabupaten kota di Papua Barat dapat kami gelar kegiatan yang sama,” imbuhnya.
Pihaknya menyampaikan terimakasih serta apresiasi yang tinggi atas dukungan dan perhatian berbagai pihak baik perseorangan, swasta maupun pemerintah dalam mensukseskan kegiatan ini.
“Pemerintah daerah sangat kami butuhkan dukungannya, agar program-program keumatan bisa berjalan sehingga SDM kita akan semakin meningkat terutama dalam pengentasan buta aksara Al-Qur’an,” tukasnya.
Dia menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk memberantas baca tulis Al-Qur’an. Adapun peserta yang hadir adalah para guru mengaji yang telah berkiprah di Teluk Bintuni.
Materi yang diberikan adalah metode Grand MBA yaitu Gerakan Dakwah Mengajar Belajar Al-Qur’an. Ini merupakan program yang diturunkan DPP Hidayatullah dalam mendekatkan masyarakat dengan Al-Qur’an.
Dengan metode ini peserta didik diharapkan akan mudah dan cepat dalam belajar serta memahami Al-Qur’an.
Selain mahir dalam membaca Al-Qur’an metode pembelajaran Grand MBA juga mengajarkan agar mudah memahami dan menerjemahkan Al-Qur’an sehingga memudahkan dalam memahami kandungan Al-Qur’an.
Instruktur Nasional Grand MBA Ust Muhdi Muhammad, S.Sos.I yang hadir sebagai pemateri menyampaikan bahwa umumnya peserta sudah memiliki kemampuan baca Qur’an terstandar. Kendati demikian, ia mendorong untuk terus meningkatkan kemampuan.
“Alhamdulillah sebagian sudah memiliki dasar-dasar terhadap pengetahuan Al-Qur’an, disamping itu peserta mempunyai komitmen untuk menjadi pengajar Al-Qur’an,” kata Muhdi.
Ia mengatakan sangat optimis dengan kegiatan ini. Kedepannya, terang dia, masyarakat Teluk Bintuni lebih khusus umat Islam tidak perlu lagi khawatir, karena dengan metode Grand MBA dihadirkan untuk menjadi solusi untuk kemudahan belajar Al Qur’an.
“Grand MBA sesuai denvan kaidah serta hukum bacaannya dengan menggunakan sistem 8 jam dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua MUI Teluk Bintuni Ust Ahmad Subuh Refideso, SH.I dalam sambutannya mengatakan bahwa training standarisasi baca Al-Qur’an ini merupakan program yang disinergikan dengan Hidayatullah dalam rangka mengatasi permasalahan mendasar pada masyarakat muslim Teluk Bintuni yaitu baca tulis Al-Qur’an.
Ahmad pun berharap dengan kegiatan ini, masyarakat pun semakin memiliki wawasan baik praktik maupun teori dalan membaca Al-Qur’an yang terstandar sesuai kaidah.
“Hal ini yang belum banyak diketahui oleh banyak kaum Muslimin terutama para pengajar Al-Qur’an di Teluk Bintuni. Selain itu dalam mengajarkan Al-Qur’an ternyata ada metode yang sangat mudah untuk mengajarkan Al-Qur’an yaitu Grand MBA milik Hidayatullah,” kata Ust Ahmad.
Adapun tindak lanjut dari program ini adalah berdirinya rumah-rumah Qur’an. “Besar harapan kami secara bertahap generasi Islam di Teluk Bintuni akan semakin dekat dan mencintai Al-Qur’an,” kata Ust Ahmad menukaskan.
Salah seorang peserta, Kabir Kokop, guru TPQ utusan dari Distrik Aranday yang ikut training baca tulis Al-Qur’an ini, mengaku sangat bersyukur telah menjadi bagian dari peserta kegiatan training yang diselanggarakan oleh MUI Teluk Bintuni dan Hidayatullah ini.
“Insya Allah akan menjadi bekal dalam memahami Al-Qur’an serta diajarkan kepada genesasi muda lainnya yang berada di kampung,” imbuh Kabir.
Kabir mengatakan, Alhamdulillah setelah mengikuti kegiatan ini, “kitorang secara pribadi mendapatkan pengetahuan baru tentang kaidah-kaidah baca tulis Al-Qur’an, yang kemudian akan kitong terapkan kepada adik-adik di kampung,” imbuhnya.
Dia mengungkapkan, masyarakat muslim yang berada di kampungnya, baik dari kalangan dewasa hingga anak-anak sebagai generasi emas Papua Barat banyak yang ingin belajar mengaji.
Namun, lanjutnya, mereka terkendala dengan tenaga pengajar yang sedikit, bahkan boleh dikatakan tidak ada tenaga pengajar Al-Qur’an yang benar-benar paham akan ilmunya.
“Saya juga berharap, kedepannya kegiatan serupa dapat dilaksanakan di daerah-daerah pesisir pedalaman, seperti di Aranday, Yakora, dan kampung baru serta daerah lainnya karena disana masih sangat membutuhkan para tenaga pengajar Al-Qur’an,” tutupnya.
Kegiatan ini pula didukung oleh Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (Laznas BMH), Pemuda Hidayatullah Teluk Bintuni dan Pos Dai Papua Barat. (ybh/hio)